Monday, July 25, 2022

Pengajian Di Awal Tahun Pelajaran



Oleh: Ustadz Munahar, S.H.I., M.Pd.

Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi adalah termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Apa itu tauhid dan sains?

Menurut bahasa, tauhid adalah Bahasa Arab yang berarti mengesakan atau menganggap sesuatu itu esa atau tunggal. Dalam ajaran Islam, yang dimaksud dengan tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah swt. Sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada di alam ini.

Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
Bagaimana menanamkan tauhid dengan pendekatan sains

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari ‘Alaq, Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya”. (QS. Al-Alaq: 1-5).

إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ ١٩٠ ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ١٩١

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka (QS. Ali Imran:190-191)

Berdasarkan ayat di atas, baik surat Luqman, Al ‘Alaq maupun Ali Imran, kita dapat merumuskan tahap penanaman tauhid pada anak dengan pendekatan sains, yaitu meliputi :
Mengajarkan konsep syukur pada anak

Berdasarkan surat Luqman ayat 12, Sedini mungkin sejak anak bisa melihat dan menggunakan inderanya, orang tua mengajak anak berdialog terkait dengan berbagai nikmat yang Allah berikan yaitu yang dimiliki oleh anak, meliputi anggota tubuhnya. Orang tua menyampaikan bahwa semua anggota tubuh yang dimiliki anak adalah nikmat dan anugerh indah dari Allah. Sehingga bentuk rasa syukurnya adalah menggunakan nikmat tersebut untuk hal hal yang baik. Sebagai contoh, mata bukan hanya untuk melihat. Karena kalau hanya untuk melihat, maka hewanpun melihat. Tetapi gunakan mata untuk melihat yang baik, untuk membaca Al quran , membaca buku ,meneliti dan hal baik yang lain, yang semakin mendekatkan diri pada Allah. Karena sesungguhnya penglihatan, pendengaran akan dimintai pertannggungjawaban. Jika konsep syukur ini tertanam pada diri anak sejak dini, insyaallah ini menjadi dasar yang sangat baik untuk perkembangan dirinya.
Mengajarkan konsep tauhid pada anak sebagai pondasi dasar

Al ‘Alaq 1-5 Ayat yang sangat popular di tengah masyarakat, karena merupakan wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Perintah yang terkandung di dalamnya bukan hanya perintah membaca ayat qauliyah dan qauniyah atau berliterasi, tetapi juga sepaket dengan ajaran tauhid. Bagaimana maksudnya? Perintah membaca dengan nama Allah yang menciptakan. Nama Allah yang pertama kali dikenalkan bukan Ar Rahman Ar Rahim, Al Malik, Al Kudus tetapi Al Khaliq. Allah Sang Maha Pencipta, artinya apa? Bahwa orang tua mengajarkan tauhid di awal pendidkan kepada anak setelah konsep syukur. Mengajarkan tauhid kepada anak dengan pendekatan sains adalah bagaiman memunculkan dialog kepada anak, bahwa semua anggota tubuh anak yang meliputi system gerak, pernafasan,pencernaan, peredaran darah, metabolism, ekskresi, koordinasi dan reproduksi adalah merupakan ciptaan Allah Yang Maha Esa. Sistem di dalam tubuh yangdimiliki sangat sempurna dan tiada bandingnya.

Sebagai contoh adalah salah satu organ yang dipunyai yaitu mata, dimana di dalamnya mempunya bagian bagian, seperti pupil,iris,retina,lensa,kornea, air mata dan lain lain. Bagaimana mata bisa menangkap cahaya,mengatur cahaya masuk ke dalam mata, memusatkan bayangan di retina dan juga mengatur air mata agar menjaga kelembaban mata. Semua system canggih itu diciptakan Allah Sang pencipa. Sehingga konsekuensinya ketika kita semua diciptakan Allah, maka wajib tunduk dan taan kepada Sang Pencipta. Nilai ini yang harus ditanamkan pada anak, apapun yang kita lakukan adalah dalam kerangka ibadah kepada Allah dan mencari keridhoan Allah. Merasa diawasi oleh Allah dimanapun anak berada akan tertanam jika konsep tauhid ini sudah mandarah daging. Sehingga Pendidikan tauhid adalah pondasi dari semua aspek Pendidikan yang harus ditanamkan pada anak
Mengajak anak untuk tadabur alam

Bedasarkan Surat Ali Imran ayat 190-191, Allah mengajarkan tentang konsep mentadaburi alam, mengamati,meneliti dan memikirkan tentang kondisi alam sekitarnya. Orang tua mengajarkan kepada anak tentang penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, fenomena alam apapun baik hewan maupun tumbuhan untuk menumbuhkan daya kritis dan nalar anak. Sehingga akan muncul sebuah kesadaran, apapun yang dilihatnya akan memunculkan Allah dalam pikiran dan hatinya, apapun yang sedang dipelajarinya tidak lepas dari pemahaman dan kesadaran bahwa Allah lah Sang Pencipta semua ini. Tidak ada yang sia sia yang diciptakan Allah, walaupun itu bakteri, jamur atau virus sekalipun. Sebagai contoh diciptakannya bakteri untuk membusukkan sampah, memfermentasikan sampah sehingga menjadi pupuk organic yang dimanfaatkan oleh manusia lagi. Sungguh tidak ada yang sia sia semua yang diciptakan Allah









 

Tuesday, July 19, 2022

FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) SMP Muhammadiyah 1 Surabaya


FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) adalah  Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang umumnya diterapkan pada tingkat pendidikan. Pengertian dari FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah dalam rangka memperkenalkan para siswa baru pada semua hal yang berhubungan dengan sekolah


Maksud dan Tujuan dari FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa)

  • Mengacu pada pengertian tentang apa itu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah maka tentu saja kegiatan bagi semua siswa baru jenjang SMP dan SMA tersebut mempunyai maksud dan tujuan, yaitu antara lain adalah sebagai berikut :Memperkenalkan lingkungan sekolah
  • Menggali potensi yang terdapat di dalam diri siswa baru.
  • Membantu agar para siswa baru dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya yang meliputi sarana prasarana, aspek keamanan serta fasilitas umum.
  • Menumbuhkan semangat, motivasi serta cara belajar yang lebih efektif sebagai siswa baru.
  • Mengembangkan sebuah interaksi yang positif antara siswa dan juga warga sekolah lainnya seperti guru dan karyawan sekolah.
  • Menumbuhkan sikap dan perilaku yang positif yaitu kemandirian, kejujuran, saling menghargai, menghormati persatuan dan keanekaragaman, kedisiplinan, hidup yang bersih dan sehat agar terwujud siswa yang mempunyai integritas, etos kerja serta semangat gotong royong.
  • Manfaat dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Mengapa wajib dilakukan FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) bagi semua siswa baru? Tentu saja tidak terlepas dari manfaat yang didapatkan dari kegiatan FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) itu sendiri. Apa sajakah manfaatnya? Secara umum sebenarnya manfaat FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) tidak berbeda dengan apa yang menjadi maksud serta tujuan dari kegiatan tersebut yaitu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya di atas yang terdiri dari 5 poin.

Intinya FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) bermanfaat untuk membantu siswa baru untuk mengenal semua hal yang terkait dengan sekolah termasuk nilai, sistem, budaya, tata tertib dan sebagainya. Pada sekolah dengan sistem boarding school manfaat dari FORTASI (Forum Taaruf dan Orientasi Siswa) salah satunya adalah untuk membuat siswa mengenal bagaimana kehidupan di asrama. Dari semua pemaparan diatas jelas sudah apa itu MPLS beserta tujuan dan juga manfaatnya.



 

PPDB SMP Muhammadiyah 1 Surabaya




 

Friday, July 15, 2022

Implementasi Kurikulum Merdeka tetap Berjalan Sesuai Rencana

 Siaran Pers

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor: 413/sipers/A6/VII/2022



Implementasi Kurikulum Merdeka tetap Berjalan Sesuai Rencana

Jakarta, 15 Juli 2022 --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka tetap berjalan sebagaimana rencana. “Mulai tahun ajaran 2022/2023 ini, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu opsi yang dapat dipilih secara sukarela oleh satuan pendidikan,” tegas Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, pada Jumat (15/7/2022), di Jakarta.

Anindito juga menegaskan bahwa tidak ada pembatalan implementasi Kurikulum Merdeka. Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 044/H/KR/2022 yang ditandatangani 12 Juli 2022 adalah untuk menetapkan lebih dari 140 ribu satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023. “SK tersebut merevisi SK sebelumnya karena terdapat perubahan beberapa satuan pendidikan yang melakukan refleksi dan mengubah level implementasinya, misalnya dari level mandiri belajar ke mandiri berubah atau sebaliknya,” papar Anindito.

Anindito kembali menyampaikan bahwa Kemendikbudristek mendorong satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan masing-masing satuan pendidikan. “Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk membuat kurikulum operasional satuan pendidikan yang kontekstual, agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid,” ujar Anindito.

Sebagaimana diketahui, Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. Publik dapat mengakses informasi terkait kurikulum melalui laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id dan buku teks Kurikulum Merdeka di https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/buku-kurikulum-merdeka.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#merdekabelajar
#bersamahadapikorona
#pulihbersama



Sunday, July 10, 2022

Hari Raya Qurban

 

















Hari raya Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah dengan sebutan lain ‘Hari Raya Haji’, dimana pada waktu tersebut kaum muslimin sedang menunaikan haji dan melaksanakan wukuf di Arafah.


Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit atau di sebut pakaian ihram. Hal tersebut melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.

Selain dinamakan hari raya haji, hari raya Idul Adha juga disebut juga sebagai “Idul Qurban” karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Bagi umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban, yaitu dengan menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT.

Jika melihat sisi historis dari perayaan Idul Adha ini, maka pikiran kita akan teringat kisah teladan Nabi Ibrahim. Yaitu ketika Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istrinya, Siti Hajar bersama Nabi Ismail putranya, yang saat itu masih menyusu. Mereka ditempatkan disuatu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon pun. Lembah itu demikian sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorangpun.

Sementara Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu, apa maksud sebenarnya dari wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu di suatu tempat paling asing. Yaitu di sebelah utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri Palestina. Tapi baik Nabi Ibrahim, maupun istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan ikhlas dan penuh tawakkal.

Seperti yang diceritakan oleh Ibnu Abbas bahwa tatkala Siti Hajar kehabisan air minum hingga tidak bisa menyusui Nabi Ismail, beliau mencari air kian kemari sambil lari-lari kecil (Sa’i) antara bukit Sofa dan Marwah sebanyak 7 kali. Tiba-tiba Allah mengutus malaikat jibril membuat mata air Zam Zam yang membuat Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.