Showing posts with label Perpustakaan Digital. Show all posts
Showing posts with label Perpustakaan Digital. Show all posts

Monday, February 26, 2024

Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Numerasi




Numerasi sering kali diartikan secara sempit sebagai keterampilan yang hanya melibatkan kecakapan dengan angka dan berhitung menggunakan kertas dan pensil atau mencongak sehingga penggunaan kalkulator dianggap sebagai bukti seseorang tidak memiliki numerasi. Namun, definisi “keterampilan dasar” dari numerasi semacam ini sudah ketinggalan zaman di dunia abad ke21 yang kaya akan data dan teknologi (Goos, dkk., 2014). 

Numerasi, disebut juga literasi numerasi dan literasi matematika, dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep dan keterampilan matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai ragam konteks kehidupan sehari-hari, misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara (Kemendikbud, 2017). Selain itu, numerasi juga termasuk kemampuan untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan dsb.) lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan (Kemendikbud, 2017). 

Berdasarkan definisi di atas, numerasi merupakan kunci bagi peserta didik untuk mengakses dan memahami dunia dan membekali peserta didik dengan kesadaran dan pemahaman tentang peran penting matematika di dunia modern. Penekanan pada aplikasi dari matematika yang berhubungan dengan kehidupan memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri untuk berpikir secara numerik, spasial, dan data untuk menafsirkan dan menganalisis secara kritis situasi sehari-hari dan untuk memecahkan masalah. 

Menjadi numerat, yaitu memiliki keterampilan numerasi yang baik, melibatkan lebih dari sekadar menguasai matematika dasar saja, tetapi dapat menghubungkan matematika yang dipelajari di sekolah dengan situasi di luar sekolah yang juga membutuhkan pemecahan masalah dan penilaian kritis dalam nonmatematika.




 


Wednesday, December 13, 2023

Visi Indonesia Digital 2045



Latar Belakang: Dalam mencapai aspirasi Indonesia menjadi salah satu dari 5 negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi di dunia pada tahun 2045, penguasaan teknologi digital secara tepat menjadi kunci Perkembangan teknologi ke depan berpeluang memberikan keuntungan ekonomi sebesar - besarnya bagi negara yang dapat memanfaatkannya dengan baik, sehingga berbagai negara tengah menyiapkan strategi masing-masing Indonesia pun perlu segera memantapkan arah dan strategi memanfaatkan teknologi untuk penguatan ekonomi dan keluar dari middle- income-trap Di lain sisi, penerapan teknologi digital juga datang bersama tantangan dan ancaman serius, antara lain terkait digital sovereignity, disrupsi pada lapangan pekerjaan, ketergantungan teknologi, hingga erosi nilai budaya dan pancasila Untuk menghadapinya, diperlukan sinergi langkah seluruh pemangku kepentingan, yaitu pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, dan entitas masyarakat Penyusunan Visi Indonesia Digital (VID) 2045 ditujukan untuk menjadi rekomendasi arah ke depan agar tiap entitas pemangku kepentingan dapat menyusun strategi yang tepat pada sektornya masing- masing tetapi tetap searah mendukung perwujudan cita- cita bersama.

D Kondisi Saat Ini: Dalam memformulasikan strategi ke depan, refleksi terhadap kondisi saat ini menunjukkan masih terdapat berbagai isu yang perlu diatasi, baik dalam konteks nasional maupun kewilayahan dengan melihat berbagai aspek, dimulai dari infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), ekosistem pendukung, hingga aspek sosial budaya Sangat penting untuk membatasi kondisi saat ini yang perlu di-highlight dengan pertimbangan arah digital ke depan yang ingin disasar dan difokuskan, termasuk perspektif sektoral yang menjadi prioritas pembangunan ke depan

Dalam satu dekade terakhir, Indonesia mengalami peningkatan signifikan dalam kemajuan transformasi digital. Akan tetapi, permasalahan infrastruktur digital yang belum merata, konektivitas yang kurang stabil, dan pelambatan penetrasi jaringan next-generation masih menjadi isu utama dalam transformasi digital nasional. Selain itu, pada sisi ekosistem digital, kurangnya inovasi digital dan dominasi global tech-giants menyebabkan Indonesia masih berada pada level konsumen teknologi. Situasi menjadi lebih sulit karena sinkronisasi pembangunan infrastruktur dan ekosistem digital dari pusat hingga ke daerah berjalan kurang efektif.