Wednesday, September 14, 2022

Penandatanganan Pakta Integritas

Peningkatan sistem evaluasi pendidikan adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang juga didukung penuh oleh Presiden Joko Widodo. Tujuan utamanya adalah mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengundang para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan terhadap rencana penerapan Asesmen Nasional. Asesmen Nasional tidak hanya dirancang sebagai pengganti Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional, tetapi juga sebagai penanda perubahan paradigma tentang evaluasi pendidikan. Perubahan mendasar pada Asesmen Nasional adalah tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, akan tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil. Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil Asesmen Nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia. Asesmen Nasional  adalah pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program keseteraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan. Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bantuk angka atau secara kuantitatif. Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Asesmen Nasional dilakukan sebagai pemetaan dasar (baseline) dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan murid. Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya. Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah. Sangat penting dipahami terutama oleh guru, kepala sekolah, murid, dan orang tua bahwa Asesmen Nasional  tidak memerlukan persiapan-persiapan khusus maupun tambahan yang justru akan menjadi beban psikologis tersendiri. Tidak usah cemas, tidak perlu bimbel khusus demi Asesmen Nasional.

Asesmen Nasional ini menjadi salah satu alternatif transformasi pendidikan di tingkat sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pengajaran, dan lingkungan belajar di satuan pendidikan. Melalui asesmen yang lebih berfokus, diharapkan perbaikan kualitas, layanan pendidikan bisa semakin efektif. Untuk itu, Pemerintah mengajak semua para pemangku kepentingan untuk bersiap dalam mendukung pelaksanaan Asesmen Nasional sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia.
 





Tuesday, September 6, 2022

Pelantikan Pembina Tapak Suci Tingkat Satuan Pendidikan


Di Indonesia Tapak Suci cukup diminati oleh semua usia mulai dari anak sampai generasi tua. Perkembangan yang menggembirakan ini tentunya merupakan takdir Allah SWT dan disebabkan metode penyebaran Tapak Suci menggunakan lembaga pendidikan diantaranya sekolah, pesantren, dan perguruan tinggi. Sehingga tidak heran apabila Tapak Suci jarang dijumpai cabang latihan di kampung-kampung seperti aliran-aliran lain. Tapi cabang latihan hanya banyak dijumpai di sekolah-sekolah. Ini merupakan metode pemasaran yang tepat karena di lembaga pendidikan ini memiliki konsumen yang jelas dan pasti tiap tahunnya setiap sekolah menerima murid baru yang juga merupakan konsumen Tapak Suci, selain itu juga untuk menjaga citra Tapak Suci yang merupakan perguruan modern dan terpelajar.
Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga yang sangat strategis untuk memajukan perkembangan Pencak Silat, karena disinilah tempat berkumpulnya intelektual diantaranya mahasiswa sebagai agent of change (pembaharu) dan dosen sebagai akademisi. Sehingga diharapkan dengan hadirnya Pencak Silat di perguruan tinggi mampu ditelaah secara ilmiah dan modern sebagai ciri khas dari para intelektual.


 

Mendesain Media Pembelajaran Ismuba Berbasis Digital Whiteboard



Pengembangan media pembelajaran adalah suatu langkah yang tepat jika media pembelajaran yang dipakai guru pada umumnya dirasa memiliki kekurangan, menimbulkan kebosanan dan kurang menunjang keberlangsungan pembelajaran. Dalam pengembangan media pembelajaran terdapat kriteria untuk memilih media yang tepat digunakan dalam pembelajaran yaitu media dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, berisi fakta, konsep, generalisasi dan prinsip yang mendukung isi materi pelajaran, media bersifat praktis, mudah digunakan dan mudah dibuat sendiri oleh guru, guru harus terampil menggunakan media yang dipilih, media yang dipilih dapat digunakan pada kelompok belajar besar, kelompok sedang dan kelompok kecil, dan penggunaan visual seperti gambar, video dan grafik harus memenuhi persyaratan seperti kejelasan, ketepatan dan keakuratan.

Pengembangan media pembelajaran adalah suatu proses mendesain media pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk memudahkan penyampaian materi yang akan dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta didik. Penelitian pengembangan adalah suatu atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggung jawabkan