Penanganan Konflik Sekolah



Dalam konteks sebuah organisasi, konflik adalah hal yang tak dapat dihindari. Sebagai pemimpin utama di lingkungan sekolah, kepala sekolah perlu memiliki pemahaman mendalam mengenai penyebab munculnya konflik. Ketidaksepakatan antara dua pihak yang terlibat dalam konflik bisa timbul karena beberapa alasan, seperti keterbatasan sumber daya, baik dalam hal dana, promosi, atau reputasi, perbedaan dalam penafsiran ide, tujuan yang berbeda yang ingin dicapai, perbedaan tingkatan kekuasaan, dan bentuk-bentuk yang mendukung satu pihak sementara meremehkan yang lain. Beberapa sumber konflik meliputi keterbatasan sumber daya dalam organisasi, kegagalan komunikasi, perbedaan dalam karakter, nilai-nilai, dan persepsi, ketergantungan dalam tugas-tugas, dan sistem penggajian.




Dalam upaya menyelesaikan konflik, beberapa strategi yang dapat diterapkan mencakup negosiasi, di mana dua kelompok yang terlibat dalam perselisihan duduk bersama untuk berunding, saling memberikan tawaran, kontra-tawaran, dan mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan perbedaan yang ada. Selain itu, melibatkan negosiator pihak ketiga yang terampil untuk mediasi juga bisa menjadi alternatif. Mediator adalah pihak netral yang diundang untuk membantu pihak yang bertikai mencapai rekonsiliasi atas perbedaan-perbedaan yang muncul di antara mereka. Selain itu, ada pilihan untuk melibatkan arbiter, yakni pihak ketiga yang memiliki otoritas untuk memberlakukan solusi terhadap konflik antara pihak-pihak yang bersengketa.

No comments:

Post a Comment